Minggu, 13 Oktober 2019

Tugas1 softskill

A.           Bahaya Risiko Yang Dimiliki Sistem Informasi
Sistem informasi membuat proses bisnis suatu organisasi menjadi lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Sistem informasi menjadi key-enabler (kunci pemungkin) proses bisnis organisasi dalam memberikan manfaat bagi stakeholders. Seiring meluasnya implementasi sitem informasi maka kesadaran akan perlunya dilakukan pengembangan suatu system informasi.
Terdapat beberapa resiko yang mungking ditimbilkan akibat dari gagalnya pengembangan suatu system.
1.             Sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2.             Melonjaknya biaya pengembangan sistem informasi karena adanya “scope creep” (atau pengembangan berlebihan) yang tanpa terkendali.
3.             Sistem informasi yang dikembangkan tidak dapat meningkatkan kinerja organisasi

B.            Risiko Pada Pendekatan Audit
Risiko dalam auditing berarti bahwa auditor menerima suatu tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit. Risiko audit yaitu risiko bahwa auditor secara tidak sadar gagal untuk menyesuaikan pendapatnya atas laporan keuangan yang salah saji secara material.
3 jenis risiko audit terdiri dari.
1.             Risiko bawaan (inherent Risk)
Risiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material dengan asumsi tidak ada kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern yang terkait. Risiko bawaan selalu ada dan tidak pernah mencapai angka nol. Risiko bawaan tidak dapat diubah oleh penerapan prosedur audit yang paling baik sekalipun.
2.             Risiko Pengendalian (Control Risk)
Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi, tidak dapat dideteksi maupun dicegah secara tepat pada waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur pengendalian intern entitas.
3.             Risiko Deteksi (Detection Risk)
Risiko deteksi merupakan risiko ketika auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi tergantung atas penetapan auditor terhadap risiko audit, risiko bawaan, dan risiko pengendalian. Semakin besar risiko audit, semakin besar pula risiko deteksi, sedangkan semakin besar risiko bawaan ataupun risiko pengendalian, semakin kecil risiko deteksi.

C.     Efek Risiko Dalam Sistem Infomasi
Pengaruh atau dampak yang ditimbulkan terhadap suatu proyek sistem informasi dapat berpengaruh kepada nilai unjuk kerja dari sistem yang dikembangkan, biaya yang dikeluarkan oleh suatu organisasi yang mengembangkan teknologi informasi, dukungan pihak manajemen terhadap pengembangan teknologi informasi, daN skedul waktu penerapan pengembangan teknologi informasi.
Suatu resiko perlu didefinisikan dalam suatu pendekatan yang sistematis, sehingga pengaruh dari resiko yang timbul atas pengembangan teknologi informasi pada suatu organisasi dapat diantisipasi dan di identifikasi sebelumnya. Mendefinisikan suatu resiko dalam pengembangan teknologi informasi pada suatu organisasi terkait dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle [SDLC]), dimana fase-fase penerapan SDLC dalam pengembangan teknologi informasi di spesifikasikan analisa resiko.

D.           Kriteria Bukti Audit Sistem Informasi
Lima kriteria lingkup audit  memberikan garis besar atas tanggung jawab auditor internal.
1.             Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi operasional dan keuangan, serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan dilaporkan.
2.             Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang berlaku. Standar-standar Audit Internal
3.             Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aset dijaga, dan memverifikasi keberadaan aset tersebut.
4.             Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif dan efisien mereka digunakan.
5.             Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka telah dilaksanakan sesuai rencana dan apakah mereka dapat memenuhi tujuan-tujuan mereka.

E.            Jenis Jenis Bukti Audit Sistem Informasi
Bukti audit dapat dikelompokkan ke dalam 9 jenis bukti. Berikut ini dikemukakan kesembilan jenis bukti tersebut.
1.         Struktur Pengendalian Intern
Struktur pengendalian intern dapat dipergunakan untuk mengecek ketelitian dan dapat dipercayai data akuntansi.
2.         Bukti Fisik
Bukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas dan persediaan. Bukti ini banyak diperoleh dalam perhitungan aktiva berwujud. Pemeriksaan langsung auditor secara fisik terhadap aktiva merupakan cara yang paling objektif dalam menentukan kualitas yang bersangkutan
3.         Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk membuat laporan keuangan.
4.          Konfirmasi
Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsur tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. Konfirmasi sangat banyak menghabiskan waktu dan biaya.
Ada tiga jenis konfirmasi, yaitu:
a.       Konfirmasi positif
b.      Blank confirmation
c.       Konfirmasi negatif
6.          Bukti Surat Pernyataan Tertulis
Surat pernyataan tertulis merupakan pernyataan yang ditandatangani seorang individu yang bertanggung jawab dan berpengetahuan mengenai rekening, kondisi, atau kejadian tertentu. Bukti surat pernyataan tertulis dapat berasal dari manajemen atau organisasi klien maupun dari dari sumber eksternal termasuk bukti dari spesialis.
7.           Perhitungan Kembali sebagai Bukti Matematis
Bukti matematis diperoleh auditor melalui perhitungan kembali oleh auditor. Penghitungan yang dilakukan auditor merupakan bukti audit yang bersifat kuantitatif dan matematis. Bukti ini dapat digunakan untuk membuktikan ketelitian catatan akuntansi klien. Perhitungan tersebut misalnya:
a.       Footing untuk meneliti penjumlahan vertikal
b.      Cross-footing untuk meneliti penjumlahan horizontal
c.       Perhitungan depresiasi
8.          Bukti Lisan
Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia, sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan. Masalah yang ditanyakan antara lain meliputi kebijakan akuntansi, lokasi dokumen dan catatan, pelaksanaan prosedur akuntansi yang tidak lazim, kemungkinan adanya utang bersyarat maupun piutang yang sudah lama tak tertagih. Jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan merupaka bukti lisan. Bukti lisan harus dicatat dalam kertas kerja audit. Bukti ini dapat menghasilkan bukti yang berkaitan dengan semua asersi.
9.         Bukti Analitis dan Perbandingan
Bukti analitis mencakup penggunaan rasio dan perbandingan data klien dengan anggaran atau standar prestasi, trend industri, dan kondisi ekonomi umum. Bukti analitis menghasilkan dasar untuk menentukan kewajaran suatu pos tertentu dalam laporan keuangan dan kewajaran hubungan antar pos-pos dalam laporan keuangan.
F.             Kesimpulan
Sistem informasi membuat proses bisnis suatu organisasi menjadi lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Risiko dalam auditing berarti bahwa auditor menerima suatu tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit ada 3 jenis risiko audit yaitu risiko pengendalian, risiko bawaan dan risiko deteksi.
Pengaruh atau dampak yang ditimbulkan terhadap suatu proyek sistem informasi dapat berpengaruh kepada nilai unjuk kerja dari sistem yang dikembangkan, Bukti audit dapat dikelompokkan ke dalam 9 jenis bukti  Struktur Pengendalian Intern, bukti fisik, Catatan Akuntansi,  Konfirmasi,  Perhitungan Kembali sebagai Bukti Matematis, Bukti Lisan, Bukti Analitis dan Perbandingan.

Refrensi
Fikri 2010. Manajemen Resiko Dalam Pengembangan Sistem Informasi. https://mamayukero.wordpress.com/2010/05/29/manajemen-resiko-dalam-pengembangan-sistem-informasi/. Diakses 13 Oktober 2019.

Sia 2014. Sistem Informasi Akuntan. http://siakelompok11.blogspot.com/2014/06/bukti-audit.html. Diakses 13 Oktober 2019.\
Uml     :    http://siakelompok11.blogspot.com/ . Diakses 14 Oktober 2019

Nama   : Rizka Anggi Setya Putri
Npm    : 16116541
Kelas   : 4ka19
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts